SPASIKALTIM.COM, BONTANG – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, dengan tegas menyuarakan aspirasi warga Sidrap agar wilayah seluas 162 hektare yang kini masuk Kutai Timur (Kutim) dapat kembali menjadi bagian dari Kota Bontang.
Hal itu disampaikan dalam forum mediasi yang difasilitasi Gubernur Kalimantan Timur, di Jalan Sidrap Dalam, RT Dusun Batang Bengkal, Desa Martadinata, Kecamatan Teluk Pandan, Senin (11/8/2025).
Di hadapan Gubernur Kaltim, Bupati Kutim, serta perwakilan kepala daerah dan juga warga kampung sidrap, Neni mengungkapkan bahwa perjuangan ini berangkat dari keluhan langsung masyarakat yang sejak dulu merasakan pelayanan publik dari Bontang.
“162 hektare ini kecil sekali dibanding luas Kutim yang hampir 3 juta hektare, sedangkan Bontang hanya 16 ribu hektare. Tapi bagi masyarakat, ini soal hak mendapatkan pelayanan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang layak,” ujarnya.
Neni menjelaskan, secara historis kawasan tersebut sebelumnya masuk Kelurahan Bontang, sehingga wajar jika banyak warga yang ber-KTP Bontang. Bahkan, fasilitas pendidikan, rumah sakit, puskesmas, hingga infrastruktur jalan sudah dibangun Pemkot Bontang sejak lama. Namun, sejak adanya aturan pada 2005, wilayah itu secara administrasi masuk ke Kutim.
Menurutnya, kondisi ini membuat warga Sidrap sulit mengakses layanan terdekat karena harus berurusan ke Kutim, padahal secara jarak dan kebiasaan, mereka lebih dekat ke Bontang.
“Ini bukan sekadar soal wilayah, tapi soal kemanusiaan. Ada jeritan hati warga yang ingin kembali ke Bontang demi masa depan anak-anak mereka, demi pendidikan dan layanan kesehatan yang lebih dekat,” tegasnya.
Neni juga menyinggung kebijakan ketenagakerjaan di Bontang yang mewajibkan 75 persen tenaga kerja di perusahaan besar ber-KTP Bontang. Ia menilai hal ini sebagai upaya menjaga kesempatan kerja bagi warga lokal.
Di akhir pernyataannya, Neni berharap Kutim dapat legowo menyerahkan 162 hektare tersebut.
“Kami hanya ingin memberikan kebahagiaan bagi sebagian kecil masyarakat yang ingin masuk Bontang. Semoga Allah memudahkan,” tutupnya. (*)
