SPASIKALTIM.COM, SAMARINDA – Pengolahan sampah di Kota Samarinda masih menjadi masalah yang tak kunjung selesai. Pemerintah setempat terus berupaya mengatasi permasalahan ini yang terus menghantui masyarakat Kota Tepian, seperti masalah pengelolaan sampah rumah tangga yang menjadi perhatian serius.
Merespon hal tersebut, Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Muhammad Andriansyah, menyampaikan bahwa permasalahan ini harus menggunakan penyelesaian menyeluruh yang melibatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat.
Dalam hal ini, peran dari sistem yang disusun oleh pemerintah harus menunjukan perubahan yang signifikan guna menanggulangi permasalahan tersebut.
Andriansyah sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa pihaknya akan membangun sebuah sistem pengelolaan baru agar sampah dari rumah tangga yang sudah dipilah kemudian diteruskan oleh pihak ketiga yang ingin memanfaatkan komoditi sampah tersebut.
“Jadi nanti bagaimana kita akan membangun pengelolaan sampah itu dari rumah tangga sudah terpilah, kemudian nanti di Bank Sampah dipilah lagi mana yang residu dan mana yang bisa kita manfaatkan,” kata Andriansyah.
Dirinya mengungkapkan bahwa ada kawasan percontohan terhadap pengelolaan sampah yaitu di Jakarta. Dengan adanya percontohan ini, masyarakat tidak akan kebingungan untuk memulai sistem yang dinilai cukup efektif ini.
“Saya juga pernah studi banding ke Jakarta, disana bisa dijadikan kawasan percontohan dalam pengelolaan sampah, karena berbagai macam karakter masyarakat banyak sekali disana dan Jakarta mampu untuk menangani masalah sampah tersebut,” terangnya.
Lebih lanjut kata Andriansyah, berharap bahwa Pemerintah Kota dan DPRD Kota Samarinda bisa satu visi dan sejalan dalam melaksanakan wacana tersebut agar permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan cepat secara bersama-sama.
“Saya berharap antara Pemkot dan DPRD Kota Samarinda bisa satu jalan, walaupun sebagai Anggota Dewan saya menempatkan posisi sebagai teman dengan pemerintah, karena kita ini harus bareng, kalau kita punya niatan untuk membangun Kota Samarinda, ayo bareng,” pungkasnya. (DH/Adv)