SPASIKALTIM.COM — Dua alamat wallet Bitcoin yang telah tertidur selama 14 tahun mendadak aktif kembali pada Kamis malam, 3 Juli 2025. Dalam waktu hanya 30 menit, kedua alamat tersebut memindahkan total 20.000 BTC setara lebih dari Rp35 triliun ke dua alamat baru yang hingga kini belum diketahui identitas pemiliknya.

Berdasarkan data on-chain dari Blockchain.com, aktivitas mencurigakan ini berakar dari transaksi pertama pada 3 April 2011. Kala itu, sebuah wallet legendaris beralamat 1HqXB…gDwcK mentransfer 23.377,83 BTC ke tiga alamat berbeda. Dua di antaranya: 12tLs…xj2me dan 1KbrS…AWJYm, masing-masing menerima 10.000 BTC dan tak pernah melakukan transaksi sejak saat itu.

Setelah tidur panjang selama lebih dari satu dekade, kedua wallet tersebut tiba-tiba memindahkan seluruh isinya secara hampir bersamaan ke dua alamat baru. Anehnya, dua wallet baru itu belum mencatatkan aktivitas lain selain menerima dana tersebut.

Adapun wallet ketiga penerima 3.377,83 BTC pada 2011 telah lebih dulu aktif memindahkan dananya beberapa tahun silam.

Dari Rp126 Juta Jadi Rp35 Triliun

Yang membuat heboh bukan hanya karena wallet-nya kuno, tetapi juga lonjakan nilai yang luar biasa. Saat pertama kali ditransfer pada 2011, 20.000 BTC itu bernilai sekitar US$7.800 atau Rp126 juta. Kini, nilainya telah melonjak lebih dari 13 juta persen menjadi sekitar US$2,18 miliar atau setara Rp35,3 triliun.

Identitas pemilik wallet hingga kini masih misterius. Spekulasi pun bermunculan, mulai dari kemungkinan keterlibatan sang pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto, hingga teori penyimpanan jangka panjang oleh investor awal yang kini memutuskan untuk ‘bangun’ dan mencairkan aset.

Sementara itu, menurut data terkini CoinMarketCap, harga Bitcoin saat ini berada di atas US$108.900, hanya terpaut sekitar 2% dari rekor tertinggi sepanjang masa yang tercatat pada 23 Mei 2025 sebesar US$111.970.(*)