spasikaltim.com – Pendiri Telegram, Pavel Durov, ditangkap oleh otoritas Prancis di Bandara Le Bourget, Paris, pada Sabtu (24/8/2024). Penangkapan dilakukan setelah Durov turun dari pesawat pribadinya yang dilaporkan datang dari Azerbaijan. Miliarder berdarah Rusia ini kini berada dalam penahanan aparat setempat.

Durov, yang juga memegang kewarganegaraan Prancis, menjadi target pencarian otoritas Prancis terkait penyelidikan kasus kejahatan terhadap anak di bawah umur. Penangkapan ini dilakukan atas permintaan departemen Prancis yang menangani kejahatan tersebut.

Berdasarkan laporan media Prancis, pengadilan negara itu menyebut bahwa Telegram telah menolak bekerja sama dengan pihak berwenang, yang kemudian memunculkan kecurigaan bahwa Durov mungkin terlibat dalam kejahatan yang sedang diselidiki.

Pengusaha berusia 39 tahun itu dijadwalkan menghadapi dakwaan pada Minggu (25/8/2024). Dakwaan tersebut mencakup sejumlah kejahatan berat seperti terorisme, perdagangan narkoba, penipuan, hingga pencucian uang.

Jurnalis Prancis, Cyrille Amoursky, melalui platform X menyebut bahwa Durov menghadapi ancaman hukuman hingga 20 tahun penjara. “Dia mungkin akan hadir di pengadilan besok malam untuk mendengar dakwaan yang dapat menjatuhkan hukuman hingga 20 tahun penjara,” ujar Amoursky.