SPASIKALTIM.COM, SAMARINDA – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, menyoroti sejumlah kekurangan pada fasilitas rumah aman yang disediakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Samarinda.
Ia menilai bahwa rumah perlindungan bagi korban kekerasan perempuan dan anak itu belum sepenuhnya memenuhi standar keamanan dan kenyamanan sebagaimana mestinya.
Menurut Puji, meskipun rumah aman tersebut telah dibangun dan difungsikan, masih banyak aspek yang perlu dibenahi untuk benar-benar menjadi tempat yang layak dan aman bagi para penyintas.
“Dari sisi DP2PA, rumah aman itu dianggap sudah baik. Tapi dari sudut pandang kami di DPRD, masih banyak kekurangan yang harus dibenahi, terutama dalam hal sistem keamanannya,” ujarnya.
Ia mengusulkan agar pengamanan di rumah aman tidak hanya diserahkan kepada tenaga keamanan biasa, tetapi juga melibatkan aparat kepolisian untuk memastikan perlindungan maksimal bagi para korban yang tinggal sementara di sana.
“Sterilisasi lingkungan sangat penting. Pengamanan tidak cukup hanya dengan satpam, idealnya ada dukungan dari kepolisian agar korban benar-benar merasa aman dari potensi ancaman,” tegas Puji.
Lebih lanjut, ia juga menekankan perlunya integrasi rumah aman dengan layanan dasar seperti fasilitas kesehatan dan pendidikan. Menurutnya, akses terhadap layanan ini akan sangat membantu proses pemulihan psikologis korban, terutama anak-anak yang menjadi korban kekerasan.
“Idealnya, rumah aman terkoneksi dengan layanan kesehatan dan pendidikan. Jangan sampai korban semakin trauma karena sulit mengakses kebutuhan dasarnya,” tambahnya.
Menutup pernyataannya, Puji berharap Pemkot melalui DP2PA dapat lebih serius dalam membenahi fasilitas rumah aman agar benar-benar menjadi ruang pemulihan yang layak dan mampu memberi rasa perlindungan nyata bagi korban kekerasan.
“Rumah aman harus menjadi tempat yang bisa memberi rasa tenang, bukan sekadar tempat singgah. Ini soal kemanusiaan, dan kita wajib memprioritaskan perlindungan terhadap perempuan dan anak,” tandasnya. (Adv)
