SPASIKALTIM.COM, SAMARINDA – Permasalahan sampah di Samarinda kembali mencuri perhatian publik. Anggota Komisi III DPRD Samarinda, M. Andriansyah, menegaskan bahwa upaya menjaga kebersihan kota tidak bisa dibebankan hanya kepada petugas kebersihan maupun komunitas pemerhati lingkungan.

Menurutnya, seluruh lapisan masyarakat memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

“Pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama. Kalau hanya mengandalkan satu pihak, masalah ini tidak akan selesai. Kesadaran kolektif menjadi kunci utama,” tegasnya.

Ia menjelaskan, langkah paling mendasar yang dapat dilakukan adalah memulai edukasi sejak dari rumah. Kebiasaan memilah sampah organik dan anorganik, kata Andriansyah, akan mempermudah proses pengangkutan serta pengolahan di tahap selanjutnya.

“Hal sederhana seperti memilah sampah, jika dilakukan secara serentak, akan memberi dampak besar. Pola pikir itu harus dibangun di setiap rumah tangga,” ujarnya.

Selain mengedepankan edukasi, Andriansyah menilai perlunya payung hukum yang tegas untuk mengatur perilaku masyarakat. DPRD, sambungnya, tengah menggodok regulasi baru yang mencakup sanksi bagi pembuang sampah sembarangan.

“Peraturan penting untuk memperkuat sistem, tapi inti dari perubahan tetap ada pada kesadaran dan perilaku masyarakat,” jelasnya.

Ia juga menyoroti program layanan jemput sampah dari rumah yang pernah dijalankan Pemkot Samarinda. Menurutnya, inisiatif tersebut berpotensi besar membantu pengelolaan sampah jika dijalankan dengan konsistensi dan evaluasi berkala.

“Program itu jangan hanya berhenti di tahap wacana atau uji coba. Harus ada tindak lanjut dan keberlanjutan,” kata Andriansyah.

Di akhir, ia mengajak warga, pelaku usaha, dan aktivis lingkungan untuk bersinergi menangani masalah ini.

“Kita harus bergerak bersama. Sampah adalah urusan semua orang, dan hanya bisa diselesaikan melalui kolaborasi,” pungkasnya. (DH/Adv)