SPASIKALTIM.COM, BONTANG – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menyoroti fenomena perilaku gemulai yang mulai tampak di kalangan siswa laki-laki. Ia menyebut, tren tersebut perlu mendapat perhatian serius agar tidak berkembang menjadi persoalan krisis identitas di masa depan.

Menurut Neni, saat ini perilaku gemulai di kalangan remaja kerap dianggap hal biasa bahkan mendapat sambutan positif di berbagai ajang publik. Salah satu contohnya, ia menyinggung penampilan peserta laki-laki saat lomba Duta Genre yang dinilainya terlalu gemulai.

“Kalau kita biarkan, bisa terjadi krisis identitas,” ujar Neni.

Ia mengaku sudah menyampaikan keprihatinan itu kepada pihak terkait di tingkat provinsi agar menjadi perhatian bersama, khususnya di Kalimantan Timur.

Sebagai langkah konkret, Pemkot Bontang akan menyiapkan program pembinaan khusus bagi siswa laki-laki yang menunjukkan perilaku gemulai. Program tersebut akan digarap bersama Satpol PP, dengan fokus pada kegiatan yang menanamkan nilai-nilai ketegasan, tanggung jawab, dan kedisiplinan.

“Nanti kita adakan latihan baris-berbaris, atau kegiatan lain supaya mereka tahu seperti apa laki-laki sejati itu,” jelas Neni.

Dinas Pendidikan Bontang kini tengah melakukan pendataan terhadap siswa yang akan mengikuti pembinaan tersebut. Rencana ini juga akan dibahas lebih lanjut dalam rapat koordinasi lintas instansi.

“Sudah disampaikan, nanti rencananya akan dirapatkan lagi,” pungkas Neni. (*)