SPASIKALTIM.COM, BONTANG – Dalam debat perdana Pilkada Bontang 2024, pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Basri Rase-Chusnul Dhihin, menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan persatuan masyarakat di Bontang.

Basri Rase, yang saat ini mencalonkan diri kembali, menyampaikan bahwa selama masa kepemimpinannya bersama Najirah, tidak pernah terjadi konflik sosial atau konflik etnis di Bontang.

“Di masa kepemimpinan saya dengan Bu Najirah, tidak ada konflik. Kami tahu betul, masyarakat Bontang memiliki kesadaran tinggi untuk saling menjaga,” ujar Basri Rase dalam debat tersebut, Minggu (10/11/2024).

Basri juga menegaskan komitmen mereka untuk membangun “Bontang Pancasila,” sebuah konsep yang akan menjadi landasan dalam memperkuat persatuan dan kebersamaan di tengah masyarakat.

Menurut Basri, konsep Bontang Pancasila ini berfungsi sebagai pondasi agar masyarakat yang beragam di kota Bontang tetap bisa hidup berdampingan dengan harmonis dan saling menghormati satu sama lain.

“Melalui Bontang Pancasila, kami ingin memastikan penyatuan masyarakat, dan ini bukan sekadar konsep, tapi komitmen kami untuk menjaga persaudaraan dan kerukunan di tengah keberagaman,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Basri Rase juga menyampaikan pendalaman visinya dalam Pilkada kali ini adalah mempertahankan keamanan dan kenyamanan di Bontang, sekaligus menguatkan nilai-nilai Pancasila sebagai panduan hidup bermasyarakat.

Harapannya, hal ini tidak hanya bisa menjaga stabilitas, tetapi juga menciptakan kota Bontang yang ramah bagi semua golongan. (*)